LSP Satria Nusantara Probolinggo: Tempat sarasehan

Wednesday, August 01, 2007

Tempat sarasehan

Setelah tempat menginap "darurat" sudah terpenuhi, tentu sarana lain yang akan dipergunakan sebagai tempat pelaksanaan acara menjadi bahan pemikiran.

Khususnya adalah tempat dimana acara sarasehan yang Insya Allah akan diisi langsung oleh Guru Bp. Maryanto dan juga diselingi dengan sedikit ceramah kesehatan yang akan diisi oleh Bp. Sukaryanto yang juga menjadi dokter perusahaan di PT Kertas Leces.

Idealnya acara sarasehan dilaksanakan di gedung yang tertutup, sehingga situasi sarasehan bisa lebih serius untuk menyimak segala sesuatu yang akan disampaikan oleh penyaji.

Ada 2 alternatif tempat pelaksanaan yaitu di Gedung Pertemuan 2 yang letaknya dekat dengan lapangan sepakbola atau tempat melakukan latihan jurus.

Gedung yang dahulunya berfungsi sebagai cafetaria ini dijadikan alternatif utama, karena lebih representatif dan full ac. Namun luas yang sangat terbatas menjadi kendala. Sehingga apabila dilaksanakan ditempat ini, hanya sekitar 200 orang yang tertampung didalamnya. Sedangkan sisanya akan berada di teras dan luar ruangan.

Selain itu, saat pelaksanaan diperkirakan musim angin sedang kencang-kencangnya, sehingga dikhawatirkan yang berada di luar ruangan jadi terganggu.

Ada juga kendala jarak, karena setelah latihan I, peserta menuju "penginapan darurat" di komplek Sekolah Taruna untuk bersih-2 diri, sehingga kalau hahrus kembali ke tempat ini jarak-nya yang hampir mencapai 1 KM, dikhawatirkan jadi kendala bagi peserta, apalagi pelaksanaan sarasehan diperkirakan pada malam hari.

Alternatif lainnya adalah di Gedung Pertemuan I, yang berada satu lokasi dengan Sekolah Taruna, sehingga jarak yang sangat dekat menjadi nilai tambah. Disamping luas ruangan yang biasanya dipergunakan oleh olah raga volly indor dan bulu tangkis ini cukup memadai, untuk menampung 500 peserta dan kalau mungkin peninjau yang hadir tidak menjadi hambatan.

Sekalipun demikian, bukannya tanpa kendala, karena di gedung yang dirancang untuk sarana olah raga ini tidak dilengkapi dengan sarana akustik yang memadai, sehingga seringkali pengeras suara kurang bisa berfungsi optimal.

Mudah-mudahan teknisi sound system bisa mencari jalan keluar mengatasi hal tersebut.

Labels: Pelatda